.

.

Wednesday, October 22, 2014

Why so busy?

Wah! susah sekali sekarang untuk nulis di blog sendiri. bukan karena aksesnya ngga ada, bukan karena ngga ada yang mau diceritain. tapi, waktunya yang ngga ada. fuih. justru banyak sekali yang mau gue share. I have a new job now. dan job desc nya itu sungguh2 bikin my 8 - 5 office hours full of activities. tapi alhamdulillah, ngga sampe lembur sih. ya justru karena itu, karena gue menghindari lembur, gue memilih untuk menyelesaikan semua pekerjaan sebisa mungkin di office hours. pulang ontime bareng suami, bisa magrib berjamaah di rumah, makan malem bareng, terus cerita2 dulu sebelum tidur.

Talking about suami, we've been married for almost 6 months. baru 6 bulan, tapi rasanya sudah banyak sekali kisah2 yang membuat kita terus bersyukur dan terus belajar untuk memperbaiki diri. salah satu contohnya soal kehamilan. untuk hal yang satu ini sebenernya gue yang berada pada posisi paling gampang stres karena soal kehamilan ini. bukan karena gue dan suami kenapa2, justru karena pertanyaan orang2 di sekitar kita yang ngga abisnya nanya "udah isi belum?". awalnya gue take it easy, tapi lama2 (seriously), risih. kenapa risih? karena pertanyaan itu diulang lagi, itu lagi, itu lagi. sampe akhirnya makin kesini gue merasa jadi malah berambisi untuk hamil. yang pada akhirnya gue jadi sering cranky and my husband cannot accept my atitude. gue jadi suka nangis, gue langsung badmood kalo ada orang yang nanya "udah isi belum", gue jadi banyak complain ke suami: ya kalo dia lembur lah (padahal ngga setiap hari), ya kalo dia tugas ke luar kota lah (padahal belum tentu sebulan sekali), ya kalo dia kebanyakan liat ipad lah (ini paling ngga penting) yang akhirnya gue jadi sering ngambek, merasa kurang perhatian, blablabla. sumpah, itu ganggu banget. ganggu untuk suami gue, dan ganggu untuk rumah tangga kira berdua.

Akhirnya ada moment dimana akhirnya gue realize kalo apa yang gue lakukan ini salah. karena mau gue memaksakan kayak apapun, tapi kalo Allah belum menjadikan kehamilan & anak itu rezeki untuk rumah tangga gue, ya it wont happened. never. gue mulai memperbaiki diri. mulai nyuekin orang2 yang kebanyakan nanya "udah isi belum" dan terus berdoa & berusaha. dan basic yang harus dijalanin adalah positive thinking. well, to be honest ini sulit sekali untuk gue jalanin, tapi harus. karena pertanyaan ngga pernah berhenti dan gue juga cape kan karena gue kerja senin - jumat. cape di kantor, cape di jalan, ditambah that never ending question.

So, why so busy? why so busy thinking about other people think about us? mereka ngga tau apapun tentang kita, tentang rumah tangga kita, tentang keluarga kita. so let them busy with their question, and let ourselves busy to be a better person :)

Well, ada pelajaran sih yang gue tangkep dari ini. gue tau rasanya ditanya kapan nikah, kapan hamil, so gue ngga pernah nanya ke orang lain pertanyaan itu :) memang dari awal ngga pernah sih nanya hal2 itu. karena bagi gue itu too personal, dan hanya orang tersebut & Tuhan yang tau. kalo mereka ngga share, ya berarti memang ngga ada yang perlu dishare. just dont be too busy asking what's not your business. a really great statement, right?

Words, either in joking or questioning can be supporting or hurting. which one have you done today? :)


No comments:

Post a Comment

Leave your comment here ;)