Sungguh sayang, karena pernikahan sesungguhnya adalah sebuah ‘mitsaqan ghalizha’, dimana kedua insan seharusnya mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan. Karenanya, kita butuh berikhtiar, agar ikatan hati selalu terjaga. Berikut beberapa tips ringan yang mungkin menginspirasi Anda berdua.
1. Cium tangan suami dan Cium kening isteri setiap kali sebelum berpisah ke tempat bekerja masing-masing
Budaya cium tangan sebagai  simbol penghormatan mungkin hanya ada 
dalam budaya orang Indonesia.  Memang tak ada tuntunan agama mengenai 
hal yang satu ini, tapi  melakukannya dapat membuat yang dicium 
tangannya merasa dihargai.  Begitupun mencium kening. Banyak suami yang 
jarang melakukannya lagi  selepas akad nikah, padahal mencium kening 
dapat dikatakan merupakan  simbol kasih sayang.
Saat saling melepas untuk  bekerja, entah di kantor atau di rumah, 
amalan ini akan membuat hati  lebih tenang dan nyaman saat beraktivitas.
 Bahkan seorang sufi pernah  berkata bahwa :
“Bagi isteri, Ridho Allah bergantung pada keridhoan suami, tapi kemudahan rezeki bagi suami bergantung pada keridhoan isteri”
2. Senantiasa  ucapkan kata-kata sayang 
sepenuh hati sebelum keluar kemana-mana,  menamatkan perbincangan di 
telefon, dan sebelum tidur
Kata-kata romantis yang  menyatakan kecintaan adalah sesuatu yang 
semakin hari biasanya semakin  enggan diucapkan. Bahkan beberapa orang 
menganggap itu hanya untuk  dilakukan oleh pasangan muda, bila 
pernikahan sudah berumur, toh cinta  itu terbukti lewat amalan.
Mungkin anggapan-anggapan itu  ada benarnya, namun ungkapan berupa 
kata-kata merupakan penegas dari apa  yang ada di dalam hati. Hari-hari 
ini, perempuan dan laki-laki makin  mudah berinteraksi satu sama lain, 
ungkapan-ungkapan seperti inilah yang  akan membuat pasangan yakin, 
bahwa tak ada yang akan mencintainya  sebaik Anda. Bila kata-kata ini 
diucapkan dengan pemaknaan hati, maka  akan pasangan juga akan merasakan
 kedalamannya.
3. Bertanya  apa yang berlaku sepanjang hari
 selepas pulang dari kerja sebagai tanda  mengambil beban dan memberi 
peluang pasangan meluahkan perasaan
Kadangkala, rasa lelah usai bekerja,  baik itu bekerja di kantor 
maupun mengurus segala kepentingan anak-anak  dan rumah tangga, membuat 
ritual saling bercerita ini menjadi sesuatu  yang berat untuk dilakukan.
 Biasanya, isteri akan lebih mudah dan ingin  untuk bercerita tentang 
apapun yang ia alami seharian dibandingkan  dengan suami yang memilih 
untuk tidur atau leyeh-leyeh tanpa bicara.
Bila kebiasaan ini belum  dimulai, mulailah. Sadari bahwa selama 
sehari, setidaknya 8 jam Anda dan  pasangan mengalami kehidupan yang 
berbeda (ini untuk pegawai kantoran  biasa). Pengalaman yang berbeda 
akan menghadirkan pemaknaan yang berbeda  pula. Anda berdua akan beroleh
 hikmah yang berbeda. Saling berbagi akan  membuat Anda berdua semakin 
kaya hikmah, selain itu saling berbagi juga  akan membuat Anda semakin 
mengerti bagaimana cara pasangan Anda  berfikir dan bertindak.
Keterbukaan mengenai  masalah-masalah yang dipikirkan juga akan 
mengurangi beban jiwa. Selain  itu, pasangan akan mengerti hal apa yang 
sedang berkecamuk di hati Anda,  ia akan mencoba meringankan Anda, baik 
itu dengan prilaku fisik, maupun  doa yang sungguh-sungguh. Inilah yang 
akan mengikatkan hati Anda berdua
4. Amalkan sembahyang berjamaah selama di rumah, berdoa bersama, serta bersalam-salaman sesudahnya
Bagi laki-laki, tempat utama  untuk shalat berjamaah adalah di 
masjid. Namun seringkali, karena tidak  bisa sampai di rumah sebelum 
Maghrib misalnya, Suami shalat di rumah.  Maka, inilah kesempatan untuk 
shalat berjamaah. Bahkan salah satu ulama’  negeri ini, Ust. Quraish 
Shihab dalam salah satu kesempatan pernah  ditanyai, mana yang lebih 
utama bagi isteri, shalat Maghrib awal waktu  sendirian atau menunggu 
suami datang untuk berjamaah (yang tidak di awal  waktu), maka beliau 
memberi jawaban untuk melakukannya secara berjamaah  karena lebih tinggi
 derajatnya.
Akan tetapi, ada waktu lain yang  sangat Allah sukai bila di dalamnya
 dilakukan shalat berjamaah  suami-isteri, itulah waktu Qiyaamul Lail : 
“Allah merahmati orang yang  bangun pada waktu malam dan mengejutkan 
isterinya untuk sembahyang. Jika  isterinya payah sedar ia merenjiskan 
air di wajahnya. Dan Allah  merahmati isteri yang bangun waktu malam 
bersembahyang dan mengejutkan  suaminya (agar beribadah). Jika suaminya 
enggan (liat) untuk bangun maka  ia merenjiskan air diwajahnya.” 
(Riwayat Abu Daud)
Kegiatan ini akan senantiasa  menjaga visi anda berdua tentang tujuan
 pernikahan Anda, menyadari bahwa  Anda berdua adalah hambaNya yang 
telah mengikatkan diri bersama-sama  untuk mengarungi hidup.
5. Walau  sibuk, luangkan waktu menghubungi 
pasangan sekurang-kurangnya sekali  walau sekadar untuk bertanya apa 
yang sedang dilakukan
Hari ini, media komunikasi makin  bermacam ragamnya. Mulai dari 
telefon, sms, chat, bahkan video chat.  Jangan sampai, Anda lebih sering
 memanfaatkannya untuk berkomunikasi  dengan teman-teman Anda, namun 
melupakan pasangan Anda dengan anggapan  bahwa, “Ah, nanti ketemu ini di
 rumah!”
Sekadar mengangkat telefon, atau  mungkin sekadar menyapa di jendela 
chat akan membuat Anda menjadi  seseorang yang istimewa di hati 
pasangan. Pasangan akan merasa bahwa  sebenarnya ada seseorang yang 
senantiasa meningatnya setiap saat, Anda.  Masing-masing akan menjadi 
orang yang pertama kali diingat saat  memperoleh kesenangan ataupun 
sekadar ingin meluahkan perasaan. Bukankah  itu berharga?
6.     Jangan sesekali  berpisah tempat tidur, walau anak 
sudah berderet dan usia sudah  meningkat. Ini adalah amalan penting 
untuk mengeratkan kasihsayang
Anak kerap menjadi alasan bagi  suami dan isteri untuk tidak lagi 
tidur di satu tempat tidur. Sering  kita temui suami yang lebih sering 
tidur di sofa atau isteri yang lebih  banyak menemani anak-anaknya 
tidur.
Ada banyak keistimewaan bila  Anda tetap menjaga kebiasaan tidur di 
satu tempat tidur. Sebelum tidur,  Anda bisa saling berbagi dan 
bercerita. Rasakan pula keistimewaan  perasaan saat melihat wajah 
pasangan anda yang tertidur lelap. Bahkan  dalam salah satu cerpen yang 
pernah dimuat di media ini, ada sebuah  nasihat bagi suami isteri yang 
tengah bertengkar : “Masalah suami isteri  itu bukan diselesaikan di 
atas meja, tapi di tempat tidur!”
7.     Senantiasa menyimpan  tekad untuk menjadi suami/isteri
 yang baik dalam rumah tangga karena  pikiran positif akan memudahkan 
untuk mencapai kebahagiaan
Seringkali, pikiran bahwa  dirinya adalah suami yang buruk atau 
isteri yang buruk, justru menjadi  pemicu ketidakpuasan dalam berumah 
tangga. Sebaiknya, Anda selalu  berfikir positif bahwa semua orang akan 
mampu menjadi suami dan isteri  yang baik bagi pasangan, karena 
sesungguhnya pernikahan adalah sebuah  proses belajar dari hari ke hari.
Pikiran positif ini juga akan  membantu Anda untuk memaafkan 
kekurangan pasangan karena toh, Anda  sendiri juga sedang belajar untuk 
menjadi suami/istri yang terbaik  baginya.
8.     Senda gurau dalam rumah  tangga amat penting, 
ceritakanlah sesuatu yang lucu, teka teki atau apa  saja yang dapat 
membuat anda berdua tertawa
Rasulullah SAW pun selalu menyempatkan  diri untuk bersenda gurau 
dengan Isterinya. Sebab pasangan Anda adalah  teman di kala susah dan 
senang. Tertawa bersama adalah cara yang paling  pas untuk meredakan 
semua ketegangan, baik diluar maupun di dalam hidup  pasangan. Anda juga
 bisa membicarakan segala hal dengan asyik bila  didahului atau dibumbui
 candaan-candaan. Coba Anda ingat-ngat, bukankah  persahabatan itu 
sangat mudah dijalin dengan seseorang yang punya selera  humor yang sama
 dengan Anda?
Rumah tangga adalah sumber  kebahagiaan. Canda tawa adalah penghangat
 yang membuat Anda menjadi  orang yang paling mampu membuat pasangan 
merasa nyaman.
9.     Apa saja masalah yang timbul, berterus terang dan berbincang bersama untuk menyelesaikannya
Kadangkala,keinginan untuk menjaga  perasaan pasangan atau tidak 
ingin membuat pasangan khawatir, maupun  anggapan bahwa prilaku pasangan
 yang tak nyaman di hati bukanlah hal  besar, yang tak perlu 
dibesar-besarkan, justru menjadi bom waktu yang  bisa meledak di 
kemudian hari.
Telah banyak kejadian dimana  masalah yang ditumpuk-tumpuk dalam hati
 tanpa komunikasi bisa meledak di  suatu waktu. Tak hanya hitungan 
bulan, tapi bahkan bertahun-tahun.  Buahnya adalah pertengkaran yang 
sengit bahkan berujung perceraian. Bila  sudah begini, butuh bantuan 
ahli untuk mengurai permasalahan sehingga  menemukan akarnya, yang 
kerapkali justru sangat sederhana.
Kita tidak bisa menuntut  pasangan untuk mengerti apa yang kita 
inginkan bila tidak kita tidak  menyampaikannya. Pasangan kita terbentuk
 oleh bakat alami dan  pengalamannya sendiri, yang berbeda dengan kita. 
Memang, ini semua butuh  latihan. Latihan untuk menyampaikan dan latihan
 untuk mendengarkan.  Nikmati prosesnya, dan nikmati buahnya, pastilah 
Anda berdua akan lebih  kokoh dan cerdas saat  menghadapi 
masalah-masalah yang lebih besar
10.  Jika amalan-amalan  suami isteri tersebut belum pernah 
dilakukan, jadikanlah ia sebagai  titik permulaan untuk melakukannya 
tanpa rasa ragu dan malu.
Tak semua amalan di dalam  tulisan ini harus anda lakukan. 
Sesuaikanlah dengan karakter dan  kepribadian Anda berdua. Lebih baik 
lagi bila Anda berdua dapat  menciptakan sendiri amalan-amalan yang 
nyaman untuk Anda berdua jaga  sehingga masing-masing dapat saling 
membahagiakan.
Tak ada kata terlambat untuk  menjadikan keluarga Anda lebih baik. 
Karena keluarga sangatlah berharga.  Bercermin dari Sabda Rasulullah 
SAW. Sebagai berikut :
“Satu  dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang 
kamu  nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan 
kepada  orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada 
keluargamu, maka  yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu
 nafkahkan kepada  keluargamu” (HR.Muslim)
Sebagai penutup, semoga rumah  kita menjadi rumah yang 
sebenar-benarnya rumah, yang digubah dengan  indah oleh Taufiq Ismail 
dalam sebuah puisinya yang tertulis di sebuah kalender perusahaan semen
 ternama :
Rumah Kita
Atap rumah kita menyediakan keteduhan Dindingnya menyiapkan perlindungan
Lantainya membentangkan ruangan
Pintunya membukakan pergaulan
Jendelanya meluaskan pandangan
Halamannya melapangkan perasaan
Kurniakan kiranya rumah kami cahaya Dikau, Ya Tuhan
Rasa sayang dan cinta yang berkekalan
Diantara penghuni rumah tanpa kekecualian
Isteri, suami, anak anak, dan keluarga keseluruhan
Amin
(Taufiq Ismail)
Source: http://sonisandra.wordpress.com/2011/03/29/10-amalan-pengikat-hati-suami-isteri/

No comments:
Post a Comment
Leave your comment here ;)